Buah pinang bukanlah buah biasa di Taiwan. Di tengah penjualannya yang naik turun, Taiwan menawarkan pemasaran pinang dengan cara yang tidak biasa.
Salah satu cara promosi buah pinang ini terjadi di daerah Hsin Ju, Taiwan. Jika berkeliling di daerah ini, Anda akan menemukan jejeran toko berlampu neon yang menyediakan buah pinang dengan yang dibelah dua dan diisi perasan tembakau, kayumanis, dan kapur sirih. Kemudian, buah ini digulung dengan daun sirih. Roulette
Namun, keunikan gerai buah pinang tersebut tak sampai disitu. Gerai ini dijaga oleh seorang dua orang gadis bertubuh langsing yang memakai pakaian sangat minim. Pinang atau betel nut ini juga dibelah, diisi dengan isian, dan dikemas oleh tangan mereka sendiri! Roulette
Buah ini telah menjadi cerminan keadaan sosial Taiwan sejak tahun 1960-an. Pada tahun-tahun ini, para pekerja kelas bawah adalah konsumen tetap buah ini. Mereka mengonsumsinya dengan tujuan menjaga kebugaran tubuh dan menstimulasi serta memicu stamina para pekerja tersebut. Roulette
Tak pelak, buah pinang memang menjadi langganan para pekerja di negara paling padat ke-9 di dunia. Pinang adalah buah yang mengandung bahan psikoaktif keempat terbanyak setelah nikotin, alkohol, dan kafein. Menurut para pekerja ini, mengunyah pinang dan daun sirih setara dengan menenggak 6 gelas kopi. Roulette
Perempuan penjual pinang ini mulai ada bahkan sejak tahun 60-an, dan puncaknya di tahun 90-an mereka telah membantu para produsen pinang untuk menjual 10-14 buah pinang dalam satu kemasan yang harganya tak sampai Rp 30.000. Hingga sekitar tahun 2002, banyak pekerja yang meninggalkan pinang sebagai obat stamina mereka. Penjualan pinang pun menurun drastis, karena pemerintah menyalahkan pinang sebagai buah yang menyebabkan kecelakaan paling banyak, hingga penyakit seperti kanker mulut. Roulette
Karena pelanggan pinang ini 100% adalah pria, maka banyak produsen yang mengakali penjualan pinang yang terus menurun. Salah satunya adalah dengan cara menghadirkan gadis-gadis yang berpakaian seksi ini. Setiap hari, dari pagi sampai larut malam, para perempuan ini duduk membuat pinang, lalu mengemasnya. Ada juga yang bahkan berdiri di depan gerainya masing-masing, dan menawarkan pinang pada siapa saja yang lewat. Roulette
Karena pakaiannya yang minim, tak sedikit orang yang memandang sebelah mata kehadirannya. Banyak juga yang berpikir bahwa penjualan buah pinang ini adalah prostitusi terselubung. Padahal, menurut seorang pekerja bernama Sha Tang di kota Taoyuan ia tak bermaksud seperti itu. Roulette
“Ini murni trik agar para pria tertarik datang kesini dan membeli pinang kami. Gerai pinang juga biasanya menjual berbagai minuman seperti kopi dan soda kalengan dan makanan kecil," ujarnya. Roulette
Shuangdong Girls, sebutan untuk para perempuan ini, mengaku tergiur akan pekerjaannya karena upahnya lumayan tinggi. Perempuan penjual pinang yang sebagian besar berasal dari keluarga menengah ke bawah ini bisa mendapat upah hingga 800 USD atau sekitar Rp 11.300.000 per bulan. Roulette
“Mendapat tatapan aneh dari pria dan mendapat tatapan kebencian dari wanita sering saya dapatkan. Tapi, untungnya, semakin hari para pelanggan semakin menghargai saya. Mereka tahu pekerjaan ini tak mudah bagi siapapun,” katanya lagi. Walau apapun yang dipakai para Shuangdong Girls ini sangat berpengaruh pada kedatangan konsumen. Mereka hanya ingin penjualan pinang akan laris terus. Roulette
Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette,Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette ,Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette
0 komentar:
Posting Komentar